Selasa, 22 Oktober 2024

Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

KONEKSI ANTAR MATERI - MODUL 3.1

Assalamu'alaikum wrwb. berjumpa kembali dengan saya Sutriono akrab biasa dipanggil Pak Ono. Kali ini saya akan berbagi dalam artikel ini, Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 11 dari SDN 1 Karangnanas Kec. Sokaraja Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah. Pada kesempatan ini saya ditugaskan membuat Rangkuman Koneksi Antar Materi tentang Modul 3.1 yaitu Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin.

Tujuan Pembelajaran :
  • CGP membuat kesimpulan (sintesis) dari keseluruhan materi yang didapat, dengan beraneka cara dan media.
  • CGP dapat melakukan refleksi bersama fasiltator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiaki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya.
Pertanyaan Pemantik 
Baca Kutipan berikut :
"Mengajar anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik"
(Teaching kids to count is fine but teaching them wahat counts is best).
-Bob Talbert-

Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini?

Kaitan dari kutipan dengan proses yang sedang saya pelajari yakni sesuatu hal yang kita pelajari hendaknya dipelajari dari hal yang mendasar/utama.  Dalam materi Pengambilan Keputusan berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai pemimpin, hal mendasar yang perlu dipelajari yaitu berkaitan dengan dilema etika atua bujukan moral. Dimana dalam pengambilan keputusan pada sebuah permasalahan kita harus memperhatikan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah untuk mengambil keputusan. Dengan memahami dan menguasai paradigma, prinsip, dan langkah pengambilan keputusan, maka segala permassalahn lebih mudah dan terarah dalam menemukan solusinya serta keputusan dapat dipertanggungjawabkan dan berpihak pada murid.

Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam pengambilan keputusan berdampak pada lingkungan adalah dalam pengambilan keputusan harus berpihak pada murid dan dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini akan berdampak positif bagi lingkungan sekolah yakni tercipta lingkungan yang memberikan rasa nyaman dan aman dalam melakukan segala aktivitas, saling percaya dan kolaborasi dalam mewujudkan tujuan yang sudah ditetapkan bersama-sama.

Bagaimana Anda sebagi seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengmabilan keputusan Anda?

Pada kegiatan proses belajar mengajar, terkadang ada saja permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus peka pada persoalan yang terjadi, dan dapat mengatasainya dengan baik. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusan yang diantaranya sesuai nilai-nilai kebajikan, berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan. Dimana secara tidak langsung kita memberikan contoh teladan kepada murid, cara pengambilan keputusan yang tepat, adil, arif, dan tidak subjektif.

Menurut anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda!


"Education is the art of making man ethical"
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
-Georg Wilhelm Friedrich Hegel-

Pentingnya pendidikan dalam membentuk individu yang mampu membuat keputusan yang baik dan etis berdaarkan prinsip kebajikanatau nilai moral yang tinggi, sesuai 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah dalam pengambilan keputusan, yang berpihak pada murid dan dapat dipertanggung jawabkan.

Rangkuman Kesimpulan Koneksi antar materi ini berhubungan dengan materi-materi yang saya pelajari selama mengikuti pendidikan guru penggerak. Konsep awal yang akan saya uraikan berhubungan dengan pertanyaan dasar yaitu :

1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Seorang pemimpin yang dihadapkan pada sebuah permasalahan yang berhubungan dengan dilema etika, harus berpedoman pada Filososfi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu :

·        Ing Ngarso Sung Tuladha yang artinya pengambilan keputusan yang dilakukan seorang pemimpin harus dapat memberikan contoh/teladan yang baik bagi yang dipimpinnya.

·        Ing Madya Mangun Karsa yang artinya hasil keputusan mampu membangkitkan semangat untuk terus melakukan inovasi dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid.

·        Tut Wuri Handayani yang artinya seorang pemimpin harus terus memberikan motivasi/bimbingan saat melakukan proses pengambilan keputusan agar memperoleh hasil sesuai yang diharapkan.

Dengan pratap triloka tersebut maka seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menjadi sosok yang bisa mengambil keputusan yang tepat serta berpihak pada murid.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai yang tertanam pada diri saya sebagai guru penggerak seperti keberpihakan pada murid, mandiri, kolaboratif, refelektif, inovatif. Dimana nilai-nilai ini nantinya akan menjadi dasar dan berpengaruh pada prinsip pengambilan keputusan yang diambil dengan menyesuaikan situasi yang terjadi dan pengaruhnya terhadap lingkungan.

3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut?
Kegiatan coaching yang diberikan pendamping/fasilitator dapat menjadi bekal dalam pengambilan keputusan. Sebagai coach memenuhi kompetensi inti, diantaranya kehadiran penuh(prensence), mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot, agar nantinya dapat menggali ide-ide dari Coachee. DImana akhirnya coachee dapat menemukan solusi akan segala keputusan yang diambil pada masalah yang dihadapi berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah dalam pengmabilan keputusan lebih efektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Seorang guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya artinya sudah tertanam pada dirinya akan kompetensi sosial emosional yakni memiliki kesadaran diri untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai sendiri, memiliki manajemen diri sehingga mampu memahami sudut pandang dan empati dengan orang lain, memiliki keterampilan berelasi sehingga dapat berkomunikasi dengan efektif, dan dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Sehingga saat menemui masalah yang terkait dilema etika dapat diselesaikan dengan baik.

5. Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Studi kasus yang berkaitan dengan moral/etika harus didasari dengan nilai-nilai yang dianut oleh seorang pendidik berupa nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal seperti keadilan, kejujuran, keselamatan, tanggung jawab, dan lainnya. Sehingga ketika ada dilema etika harus dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan berdasarakan nilai-nilai kebajikan.

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?
Ketika seorang pemimpin pembelajaran mengambil keputusan yang tepat, maka akan tercipta lingkungan yang posistif, kondusif, aman, dan nyaman, tidak ada pihak yang merasa dirugikan dan mendapat solusi atas masalah yang dihadapinya.

7. Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Dalam menghadapi tantangan yang ada di lingkungan dalam pengambilan keputusan, seperti masih kentalnya kebiasaan/budaya yang dilakukan di masyarakat, membuat saya kesulitan dalam pengambilan keputusan, karena kasus-kasus yang dihadapi sifatnya dilema etika. Sehingga keputusan yang diambil tidak relevan. Dengan berpedoman pada 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan dapat menghasilkan keputusan yang tepat, sesuai, dapat dipertanggung jawabkan, dan diterima oleh semua pihak.

8. Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil sebagai pemimpin pemebelajaran harus berpihak pada murid dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita. Salah satunya dengan pembelajaran berdiferensiasi, dimana dapat memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid. Sehingga tercipta merdeka belajar sesuai dengan potensinya yang berbeda-beda.

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin pembelajaran harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang terjadi. Khususnya pada kasus-kasus yang berkaitan dengan nilai-nilai kebajikan atau etika. Oleh karena itu harus berhati-hati dalam mengambil keputusan dengan melakukan pengujian sesuai 4 paradigma, 3 prinsip, 9 langkah dalam pengambilan keputusan, agar hasil keputusan dilakukan dengan tepat.

10. Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Kesimpulan akhir yang dapat ditarik yaitu kita harus berpedoman pada filosofi Ki Hajar Dewantara, berpegang teguh pada nilai Guru Penggerak yang salah satunya berpihak pada murid dengan berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan yang universal. Keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dan berpengaruh pada pengajaran yang memerdekakan murid. Seorang pemimpin harus memiliki kompetensi sosial dan emosional agar dapat mengambil keputusan dengan penuh kesadaran diri, mampu mengelola emosi, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Proses pengujian keputusan dapat dilakukan dengan percakapan melalui teknik coaching, dengan menggali informasi sebanyak-banyaknya untuk mengambil keputusan.

11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
  • Dilema etika adalah situasi dimana sesorang membuat keputusan pada dua pilihan yang sama-sama benar.
  • Bujukan moral adalah situasi diamana seseorang harus membuat keputusan antara benar dan salah.
  • Jadi perbedaan mendasar antara dilema etika dan bujukan moral dapat dilihat dari kedua pilihan kasusnya.
  • Terdapat 4 paradigma dilema etika yaitu individu lawan kelompok, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan kesetiaan, jangka pendek lawan jangka panjang.

Ada 9 langkah dalam pengambilan keputusan yakni :

  • Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan.
  • Menentukan siapa yang terlibat.
  • Kumpulkan fakta-fakta yang relevan.
  • Pengujian benar atau salah.
  • Pengujian paradigma benar lawan benar.
  • Melakukan prinsip resolusi.
  • Investigasi opsi trilema.
  • Buat keputusan.
  • Lihat lagi keputusan dan refleksikan.

Hal yang diluar dugaan adalah dalam melakukan pengambilan keputusan memiliki ketertkaitan dengan modul lain yang telah dipelajari sebelumnya.


12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Pernah mengalami, namun masih belum tahu jika ada tahapn dalam pengujian dan pengambilan keputusan. Sehingga keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan kemungkinan hal apa yang akan terjadi. Ketika mempelajari modul 3.1 ini ternyata dalam pengambilan keputusan ada yang harus diperhatikan yakni 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian dan pengambilan keputusan, dengan daar nilai-nilai kebajikan, berpihak pada murid, dan bertanggung jawab.

13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Dampak mempelajari konsep ini sangat besar dan luar biasa bagi saya. Adapun perubahan yang saya rasakan diantaranya berhati-hati dalam bertindak khususunya mengambil keputusan, mempunyai pola yang teratur dalam menganalisa sebuah masalah, meningkatnya empati pada diri sendiri untuk memahami permasalahan yang terjadi pad orang lain, yang tentunya sesuai dengan pemilihan paradigma, prinsip, dan langkah pengujian dan pengambilan keputusan.

14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Sangat penting baik secara individu maupun seorang pemimpin karena dapat mengambil keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan.


Demikian rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin Pembelajaran dari Pendidikan Guru Penggerak, semoga bermanfaat. Sampai berjumpa kembali di artikel lainnya. Terimakasih.

Related Posts:

8 komentar:

  1. Terimakasih Pak Ono kontennya, menambah wawasan untuk saya, semangat buat konten selanjutnya

    BalasHapus
  2. Mantapz Pak Ono,, sangat menginspirasi sebagai sesama pendidik. Terus berkarya,, semangat

    BalasHapus
  3. Luar biasa pak Ono, sangat menginspirasi

    BalasHapus
  4. Terimakasih Pak Ono sudah menambah koleksi artikel di Gugus Krida Wiyata. Semangat.

    BalasHapus
  5. Jos gandos Pak Sutriono, bisa tuk nambah ilmu dan wawasan baru....salam merah putih

    BalasHapus
  6. Terima kasih.. sudah menambah wawasan.. jazaakumullohu kkoir

    BalasHapus
  7. Konten yg bagus dan sangat bermanfaat

    BalasHapus